28 Jun 2014

Suppositoria

A. Pengertian Suppositoria

®  Suppositoria adalah sediaan padat berbentuk torpedo yang digunakan melalui anus dan dapat larut pada suhu tubuh.
®  Menurut FI edisi IV
Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rectal, vagina atau uretra. Umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. Suppositoria dapat bertindak sebagai pelindung jaringan setempat, sebagai pembawa zat terapetik yang bersifat local atau sistematik.

B.Cara Pembuatan

®  Metode pembuatan supositoria dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu pencetakan dengan tangan, pencetakan kompresi, dan pencetakan dengan penuangan.
1.  Pencetakan dengan tangan (manual)
 
Pencetakan dengan tangan (manual) merupakan metode paling sederhana, praktis dan ekonomis untuk memproduksi sejumlah kecil suppositoria.
~ Caranya dengan menggerus bahan pembawa / basis sedikit demi sedikit dengan zat aktif,  di dalam mortir hingga homogen.
~ Kemudian massa suppositoria yang mengandung zat aktif digulung menjadi bentuk silinder lalu dipotong-potong sesuai diameter dan panjangnya.
~ Zat aktif dicampurkan dalam bentuk serbuk halus  atau dilarutkan dalam air.Untuk mencegah melekatnya bahan pembawa pada tangan, dapat digunakan talk.
2.       Pencetakan dengan kompresi / cetak kempa / cold compression 
 
Pada pencetakan dengan kompresi, suppositoria dibuat dengan mencetak massa yang dingin ke dalam cetakan dengan bentuk yang diinginkan.
Alat kompresi ini terdapat dalam berbagai kapasitas yaitu 1,2 dan 5 g. Dengan metode kompresi, dihasilkan suppositoria yang lebih baik dibandingkan cara pertama, karena metode ini dapat mencegah sedimentasi padatan yang larut dalam bahan pembawa suppositoria.

Umumnya metode ini digunakan dalam skala besar produksi dan digunakan untuk membuat suppositoria dengan pembawa lemak coklat / oleum cacao. Beberapa basis yang dapat digunakan adalah campuran PEG 1450 – heksametriol-1,2,6 6% dan 12% polietilen oksida 4000.
3. Pencetakan dengan penuangan / cetak tuang/ fusion
    
Metode pencetakan dengan penuangan digunakan untuk pembuatan skala industri. Teknik ini juga sering disebut sebagai teknik pelelehan. Cara ini dapat dipakai untuk membuat suppositoria dengan hampir semua pembawa. Cetakannya dapat digunakan untuk membuat 6 – 600 suppositoria. Pada dasarnya langkah-langkah dalam metode ini ialah melelehkan bahan pembawa dalam penangas air hingga homogen, membasahi cetakan dengan lubrikan untuk mencegah melekatnya suppositoria pada dinding cetakan, menuang hasil leburan menjadi suppo, selanjutnya pendinginan bertahap (pada awalnya di suhu kamar, lalu pada lemari pendingin bersuhu 7-10 0C, lalu melepaskan suppositoria dari cetakan.
Cetakan yang umum digunakan sekarang terbuat dari baja tahan karat, aluminium, tembaga atau plastik.Cetakan yang dipisah dalam sekat-sekat, umumnya dapat dibuka secara membujur.
Pada waktu leburan dituangkan cetakan ditutup dan kemudian dibuka lagi saat akan mengeluarkan suppositoria yang sudah dingin.

Tergantung pada formulasinya, cetakan suppositoria mungkin memerlukan lubrikan sebelum leburan dimasukkan ke dalamnya, supaya memudahkan terlepasnya suppositoria dari cetakan.
Bahan-bahan yang mungkin menimbulkan iritasi terhadap membran mukosa seharusnya tidak digunakan sebagai lubrikan.

C.Cara Penggunaan

*Organ-organ tubuh yang dapat diberi obat supositoria: Rektum , dubur.
*Persiapan alat
Apabila supositoria dalam keadaan lunak, dinginkan dalam kulkas selama 30 menit supaya mengeras kembali, atau simpanlah di dalam kulkas. Pada saat ingin menggunakan supositoria, buka pembungkus obat lalu basahilah supositoria dan masukkan jari dalam air
*Persiapan Pasien => Pasien berbaring pada posisi miring di atas tempat tidur.

a.Prosedur

~ Cuci tangan, suppositoria dikeluarkan dari kemasan aluminium foil, suppositoria dibasahi dengan air.
~ Penderita berbaring dengan posisi miring dan suppositoria dimasukkan ke dalam rektum.
~ Masukan supositoria dengan cara bagian ujung supositoria didorong dengan ujung jari sampai melewati otot sfingter rektal; kira-kira ½ - 1 inchi pada bayi dan 1 inchi pada dewasa.
~ Pasien terus berbaring selama 15 menit.
Jika suppositoria terlalu lembek untuk dapat dimasukkan, maka sebelum digunakan sediaan ditempatkan dalam lemari pendingin selama 30 menit kemudian tempatkan pada air mengalir sebelum kemasan dibuka.
~ Setelah penggunaan suppositoria, tangan penderita dicuci bersih
 
CONTOH : 

Jangan Remehkan Si Naga guys


Buah naga mempunyai khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia diantaranya sebagai penyeimbang kadar gula darah, pelindung kesehatan mulut, pencegah kanker usus, mengurangi kolesterol, pencegah pendarahan dan mengobati keluhan keputihan.
Buah naga biasanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar sebagai penghilang dahaga, karena buah naga mengandung kadar air tinggi sekitar 90 % dari berat buah. Rasanya cukup manis karena mengandung kadar gula mencapai 13-18 briks. Buah naga juga dapat disajikan dalam bentuk jus, sari buah, manisan maupu selai atau beragam bentuk penyajian sesuai selera anda.

Secara umum,pakar sependapat dan mengakui buah naga kaya dengan potasium, ferum, protein, serat, sodium dan kalsium yang baik untuk kesihatan berbanding buah-buahan lain yang diimport.
 

Menurut AL Leong dari Johncola Pitaya Food R&D, organisasi yang meneliti buah naga merah , buah kaktus madu itu cukup kaya dengan berbagai zat vitamin dan mineral yang sangat membantu meningkatkan daya tahan dan bermanfaat bagi metabolisme dalam tubuh manusia.
“Penelitian menunjukkan buah naga merah ini sangat baik untuk sistem peredaran darah, juga memberikan efek mengurangi tekanan emosi dan menetralkan toksik dalam darah.“Penelitian juga menunjukkan buah ini bisa mencegah kanker usus, selain mencegah kandungan kolesterol yang tinggi dalam darah dan menurunkan kadar lemak dalam tubuh,” katanya.

Secara keseluruhan, setiap buah naga merah mengandungi protein yang mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan jantung; serat (mencegah kanker usus, kencing manis dan diet); karotin (kesehatan mata, menguatkan otak dan mencegah masuknya penyakit), kalsium (menguatkan tulang).
Buah naga juga mengandungi zat besi untuk menambah darah; vitamin B1 (mencegah demam badan); vitamin B2 (menambah selera); vitamin B3 (menurunkan kadar kolesterol) dan vitamin C (menambah kelicinan, kehalusan kulit serta mencegah jerawat).

Berikut ini kandungan nutrisi lengkap buah naga 
  • Kadar Gula : 13-18 briks
  • Air : 90 %
  • Karbohidrat : 11,5 g
  • Asam : 0,139 g
  • Protein : 0,53 g
  • Serat : 0,71 g
  • Kalsium : 134,5 mg
  • Fosfor : 8,7 mg
  • Magnesium : 60,4 mg
  • Vitamin C : 9,4 mg 

Diabetes Militus ? NO!



Gula darah 
adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh.
Umumnya tingkat gula darah bertahan pada batas-batas yang sempit sepanjang hari: 4-8 mmol/l (70-150 mg/dl). Tingkat ini meningkat setelah makan dan biasanya berada pada level terendah pada pagi hari, sebelum orang makan.
Diabetes mellitus adalah penyakit yang paling menonjol yang disebabkan oleh gagalnya pengaturan gula darah.
Meskipun disebut "gula darah", selain glukosa, kita juga menemukan jenis-jenis gula lainnya, seperti fruktosa dan galaktosa. Namun demikian, hanya tingkatan glukosa yang diatur melalui insulin dan leptin.

Mekanisme pengaturan gula darah
Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik negatif untuk mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh. Level glukosa di dalam darah dimonitor oleh pankreas. Bila konsentrasi glukosa menurun, karena dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh, pankreas melepaskan glukagon, hormon yang menargetkan sel-sel di lever (hati). Kemudian sel-sel ini mengubah glikogen menjadi glukosa (proses ini disebut glikogenolisis). Glukosa dilepaskan ke dalam aliran darah, hingga meningkatkan level gula darah.
Apabila level gula darah meningkat, entah karena perubahan glikogen, atau karena pencernaan makanan, hormon yang lain dilepaskan dari butir-butir sel yang terdapat di dalam pankreas. Hormon ini, yang disebut insulin, menyebabkan hati mengubah lebih banyak glukosa menjadi glikogen. Proses ini disebut glikogenosis), yang mengurangi level gula darah.
Diabetes mellitus tipe 1 disebabkan oleh tidak cukup atau tidak dihasilkannya insulin, sementara tipe 2 disebabkan oleh respon yang tidak memadai terhadap insulin yang dilepaskan ("resistensi insulin"). Kedua jenis diabetes ini mengakibatkan terlalu banyaknya glukosa yang terdapat di dalam darah.

10 Penyebab dan Solusi Diabetes
TUBUH kita bagaikan sebuah celengan. Apa yang kita makan saat ini akan lambat laun ditimbun sebagai tabungan dalam tubuh yang hasilnya bisa kita rasakan sedikit demi sedikit, dalam jangka waktu yang relatif lama.

Inilah 10 kebiasaan kecil yang menjadi pemicu diabetes;

1.Teh manis

Segelas the manis mengandung 250-300 kalori. Padahal kebutuhan kalori perempuan dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari. Inilah yang menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Ujungnya: obesitas dan diabetes.

Pengganti: Air putih, teh tanpa gula, atau batasi konsumsi gula tidak lebih dari dua sendok teh sehari.

2. Makanan yang digoreng

Gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan.

Pengganti: Kacang Jepang, atau pie buah.

3. Suka ngemil
Sepotong atau lebih biscuit untuk mengganti porsi makan bukanlah keputusan yang bijak. Jangan kira dengan mengganti porsi bisa menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes. Sebabm makanan pengganti seperti biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan  itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara itu,  gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah.

Pengganti: Buah potong segar.

4. Kurang tidur.

Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik.

Solusi: Tidur tidak kurang dari 6 jam sehari, atau sebaiknya 8 jam sehari.


5. Malas beraktivitas fisik

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara
Asia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. Kesimpulannya, mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya.

Solusi: Bersepeda ke kantor.

6. Sering stres
Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir
besar. Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon
epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi
untuk beraktivitas. Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.

Solusi: Anda perlu berbicara dengan si pembuat masalah atau boleh juga curhat kepada teman.


7. Kecanduan rokok
Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan pula bahwa naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan dan olahraga.

Pengganti: Permen bebas gula. Cara yang lebih progresif adalah mengikuti hipnoterapi. Pilihlah ahli hipnoterapi yang sudah berpengalaman dan bersertifikat resmi.

8. Menggunakan pil kontrasepsi

Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan
progestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Menurut dr Dyah Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik.

Solusi: Batasi waktu penggunaan pil-pil hormonal, jangan lebih dari 5
tahun.

9. Takut kulit jadi hitam
Menurut jurnal Diabetes Care, wanita dengan asupan tinggi vitamin D dan
kalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2. Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. Dua puluh menit paparan sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama tiga hari.
 
Solusi: Gunakan krim tabir surya sebelum "berjemur" di bawah sinar
matahari pagi selama 10-15 menit.

10. Keranjingan soda
Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses' Health Study II terhadap 51.603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.

Pengganti: Jus dingin tanpa gula. (OL-08)



Cara lain mngatasi kadar gula darah tinggi


Menjaga kadar gula darah dengan mengubah gaya hidup merupakan salah satu faktor penting dalam mengontrol diabetes. Hal ini karena tubuh kekurangan insulin yang berperan mengatur gula darah (baik karena tubuh tidak bisa memproduksi atau memproduksi dalam jumlah kurang).

Insulin bekerja mengolah gula dan glukosa dari makanan yang Anda konsumsi dan mengubahnya menjadi energi yang bisa digunakan tubuh. Jika tidak diproses, glukosa akan akan tetap berada di dalam darah, sehingga meningkatkan kadar gula darah.

Kondisi ini sangat berbahaya karena sebagian organ kelaparan kekurangan gula dan sebagian organ lain rusak karena terlalu banyak gula. Kadar gula yang tidak terkontrol seperti ini bisa merusak mata, saraf, ginjal dan pembuluh darah.


Diet. Diet rendah karbohidrat merupakan cara yang paling dikenal dalam menurunkan kadar gula darah. Makanan yang rendah karbohidrat termasuk susu kedelai, jelai, dan ikan haring bisa menjadi pilihan Anda. Selain itu, makanan tinggi serat seperti  kacang kedelai, oatmeal, bran/sekam atau sereal dengan kismis, roti whole bread dan kacang-kacangan bisa membantu mengontrol diabetes. Di samping itu, cobalah menambah asupan buah dan sayuran segar.

Olahraga. Cobalah tetap aktif dan berolahraga setiap hari. Jalan kaki dan bentuk olahraga ringan lainnya bisa membantu membakar gula di dalam tubuh. Jalan cepat, memotong rumput dan aktivitas rumah tangga lainnya merupakan pilihan olahraga yang tepat untuk mengatur kadar glukosa darah.

Turunkan berat badan.
Berat badan normal akan membantu Anda mengontrol kadar glukosa darah. Cobalah berkonsultasi dengan ahli nutrisi dan mengikuti anjuran diet dengan benar.

Suplemen. Penderita diabetes lebih berisiko mengalami kekurangan seng. Cobalah mengonsumsi suplemen atau memperbanyak asupan makanan yang mengandung seng untuk menurunkan kadar gula darah. Ayam dan sarden merupakan makanan yang kaya seng.

Tidur cukup. Kurang tidur akan mengurangi kemampuan tubuh mengolah glukosa dengan efektif. Anda bisa membantu menurunkan kadar gula darah dengan istirahat yang cukup.

Konsumsi kayu manis.
Kayu manis dinyatakan bisa menurunkan kadar gula darah. Cobalah menambah asupan kayu manis ke dalam diet Anda atau bisa juga menggunakan kayu manis dalam bentuk kapsul.

Minum teh hijau tanpa gula.
Cara ini juga dinyatakan bisa membantu menurunkan kadar gula darah. (IK/OL-08) 


sumber:dari beberapa sumber

25 Jun 2014

TEST WIDAL


ü DEFENISI
Tes Widal merupakan suatu uji serum darah yang memakai prinsip reaksi aglutinasi untuk mendiagnosa demam typhoid. Dengan kata lain tes ini merupakan tes serologi yang digunakan untuk mendeteksi demam typhoid.

ü PRINSIP
Reaksi aglutinasi yang terjadi bila serum penderita dicampur dengan suspense antigen Salmonella typhosa. Pemeriksaan yang positif ialah bila terjadi reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi (aglutinin). Antigen yang digunakan pada tes widal ini berasal dari suspense salmonella yang sudah dimatikan dan diolah dalam laboratorium. Dengan jalan mengencerkan serum, maka kadar anti dapat ditentukan. Pengenceran tertinggi yang masih menimbulkan reaksi aglutinasi menunjukkan titer antibodi dalam serum.

ü TEKNIK PEMERIKSAAN UJI WIDAL ADA 2 METODE YAITU :
1. uji hapusan/ peluncuran (slide test)  membutuhkan waktu inkubasi 1 menit saja yang biasanya digunakan dalam prosedur penapisan.
2. uji tabung (tube test) membutuhkan waktu inkubasi semalam karena membutuhkan teknik yang lebih rumit. 

ü Pada pemeriksaan uji widal dikenal beberapa antigen yang dipakai sebagai parameter penilaian hasil uji Widal. Berikut ini penjelasan macam antigen tersebut :
    • Antigen O
Antigen O merupakan somatik yang terletak di lapisan luar tubuh kuman. Struktur kimianya terdiri dari lipopolisakarida. Antigen ini tahan terhadap pemanasan 100°C selama 2–5 jam, alkohol dan asam yang encer.
·           Antigen H

Antigen H merupakan antigen yang terletak di flagela, fimbriae atau fili S. typhi dan berstruktur kimia protein. S. typhi mempunyai antigen H phase-1 tunggal yang juga dimiliki beberapa Salmonella lain. Antigen ini tidak aktif pada pemanasan di atas suhu 60°C dan pada pemberian alkohol atau asam.
·           Antigen Vi

Antigen Vi terletak di lapisan terluar S. typhi (kapsul) yang melindungi kuman dari fagositosis dengan struktur kimia glikolipid, akan rusak bila dipanaskan selama 1 jam pada suhu 60°C, dengan pemberian asam dan fenol. Antigen ini digunakan untuk mengetahui adanya karier.
·         OuterMembrane Protein (OMP

Antigen OMP S typhi merupakan bagian dinding sel yang terletak di luar membran sitoplasma dan lapisan peptidoglikan yang membatasi sel terhadap lingkungan sekitarnya. OMP ini terdiri dari 2 bagian yaitu protein porin dan protein nonporin. Porin merupakan komponen utama OMP, terdiri atas protein OMP C, OMP D, OMP F dan merupakan saluran hidrofilik yang berfungsi untuk difusi solut dengan BM < 6000. Sifatnya resisten terhadap proteolisis dan denaturasi pada suhu 85–100°C. Protein nonporin terdiri atas protein OMP A, protein a dan lipoprotein, bersifat sensitif terhadap protease, tetapi fungsinya masih belum diketahui dengan jelas. Beberapa peneliti menemukan antigen OMP S typhi yang sangat spesifik yaitu antigen protein 50 kDa/52 kDa.


Menurut beberapa peneliti uji widal yang menggunakan antigen yang dibuat dari jenis strain kuman asal daerah endemis (local) memberikan sensitivitas dan spesifitas yang lebih tinggi daripada bila dipakai antigen yang berasal dari strain kuman asal luar daerah enddemis (import). Walaupun begitu, menurut suatu penelitian yang mengukur kemampuan Uji Tabung Widal menggunakan antigen import dan antigen local, terdapat korelasi yang bermakna antara antigen local dengan antigen S.typhi O dan H import, sehingga bisa dipertimbangkan antigen import untuk dipakai di laboratorium yang tidak dapat memproduksi antigen sendiri untuk membantu menegakkan diagnosis demam typhoid.

ü INTERPRETASI HASIL : Faktor yang harus diperhatikan saat uji widal, antara lain :
ËSensitivitas
ËSpesifitas
ËStadium penyakit
ËFaktor penderita(status imunitas &status gizi yang dapat mempengaruhi pembentukan antibodi)
Ë Saat pengambilan specimen
Ë Gambaran imunologis dari masyarakat setempat (daerah endemis atau nonendemis)
Ë Faktor antigen
Ë Teknik
Ë Reagen yang digunakan.

Peran widal dalam diagnosis demam tifoid sampai saat ini masih kontroversial karena sensitivitas, spesifisitas dan nilai ramalnya sangat bervariasi tergantung daerah geografis. Pemeriksaan widal mendeteksi antibodi aglutinasi terhadap antigen O dan H. Biasanya antibodi O muncul pada hari ke 6-8 dan H pada hari 10-12 setelah onset penyakit. Pemeriksaan pada fase akut harus disertai dengan pemeriksaan kedua pada masa konvalesens. Hasil negatif palsu pemeriksaan widal bisa mencapai 30%. Hal ini disebabkan karena pengaruh terapi antibiotik sebelumnya. Spesifisitas pemeriksaan widal kurang begitu baik karena serotype Salmonella yang lain juga memiliki antigen O dan H. Epitop Salmonella typhi juga bereaksi silang dengan enterobacteriaceae lain sehingga menyebabkan hasil positif palsu. Hasil positif palsu juga dapat terjadi pada kondisi klinis yang lain misalnya malaria, typhus bacteremia yang disebabkan oleh organisme lain dan juga sirosis.

ü Hasil uji widal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor sehingga dapat memberikan hasil positif palsu atau negatif palsu.
v  Hasil positif palsu dapat disebabkan oleh faktor-faktor, sbb :
·         pernah mendapatkan vaksinasi
·         reaksi silang dengan spesies lain (Enterobacteriaceae sp),
·         reaksi anamnestik (pernah sakit), dan
·         adanya faktor rheumatoid (RF).
v  Hasil negatif palsu disebabkan oleh faktor-faktor, sbb :
·      penderita sudah mendapatkan terapi antibiotika
·      waktu pengambilan darah kurang dari 1 minggu sakit
·      keadaan umum pasien yang buruk, dan
·      adanya penyakit imunologik lain.

PENETAPAN KADAR KEBUTUHAN OKSIGEN KIMIA / KOK (Chemical Oxygen Demand / COD




1.      Landasan Teori
COD / KOK adalah jumlah O2 yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organis yang ada dalam 1 L sampel air, dengan pengoksidasi K2Cr2O7 sebagai sumber oksigen (oxidizing agent). Angka COD juga merupakan ukuran bagi pencemaran air dan mengakibatkan berkurangnya O2 dalam air. Analisa COD berbeda dengan analisa BOD, tapi dapat ditetapkan perbandingannya sebagai alat kontrol uji COD dan BOD.    
a.    Gangguan
Kadar Chlorida <2000 ppm mengganggu kerja AgSO4, tapi dapat dihilangkan dengan HgSO4 (dengan jumlah yang sebanding) 2(NO2-) juga akan teroksidasi menjadi NO3-. Bila konsentrasi NO2->2mg/l maka perlu penambahan 10 mg Asam sulfamat per mg NO2- , baik dalam sampel maupun blangko.
b.    Keuntungan
ü  Tes COD lebih singkat dari tes BOD
ü  Tidak selalu butuh pengenceran
ü  2-3 x lebih teliti
ü  Gangguan yang sifatnya racun terhadap zat organis tidak berpengaruh 
c.    Kekurangan
Merupakan analisa suatu reaksi oksidasi kimia yang meniru oksidasi biologis, sehingga merupakan pendekatan, tidak dapat membedakan zat inert dan zat yang teroksidasi secara biologis.
Pengawetan sampel air dengan penambahan H2SO4 pekat.
Pada pengambilan contoh, contoh diawetkan dengan cara pendinginan pada suhu 4ºC jika analisis dilakukan kurang dari 24 jam setelah pengambilan contoh dan pH kurang dari 2 dengan penambahan Asam Sulfat pekat.

2.      Tujuan
   Untuk mengetahui penetapan kadar Kebutuhan Oksigen Kimia (KOK) / Chemical Oxygen Demand (COD) dalam mg O2 /l.


3.      Prinsip Percobaan
Zat organik yang terdapat dalam air dioksidasi oleh K2Cr2O7 berlebih dalam suasana asam dan pada suhu 148ºC selama 2 jam. Sisa K2Cr2O7 yang tidak bereaksi dititrasi oleh larutan standart Fero Ammonium Sulfat dengan indikator Feroin hingga terjadi perubahan warna dari kuning kehijauan menjadi merah bata.

4.      Reaksi Yang Terjadi
CXHYOZ + Cr2O72- → CO2 + H2O + Cr3+
Cr2O72-  (kelebihan) + Fe2+ → Fe3+ + 2Cr3+ + H2O

5.      Reagen Yang Digunakan


ü Indikator Ferroin
ü Larutan standart Fero Amonium Sulfat  (NH4)2Fe(SO4)2 0,02 N
ü Larutan K2Cr2O7 0,02 N

6.        Cara Kerja Penetapan Kadar
ü Masukkan 10,0 ml sampel ke dalam erlenmeyer
ü Tambahkan 50 mg HgSO4 dan 20,0 ml larutan K2Cr2O7 0,02 N
ü Tambahkan 2,5 ml reagen COD dan beberapa butir batu didih
ü Hubungkan erlenmeyer dengan kondensor (pendingin balik) didihkan selam 2 jam, dinginkan tambahkan 10 tetes indikator Ferroin dan lakukan titrasi dengan larutan standart (NH4)2Fe(SO4)2 0,02 N sampai warna berubah menjadi coklat merah
ü Lakukan percobaan blangko dengan cara yang sama menggunakan aquades. 

7.        Data Percobaan :
No.
Vol. sampel
Vol. K2Cr2O7
Vol. titran sampel
Vol. titran blangko

  1.  
10,0 ml
25,0 ml
11,20 ml



19,90 ml

  1.  
10,0 ml
25,0 ml
11,20 ml

  1.  
10,0 ml
25,0 ml
9,60 ml

  1.  
10,0 ml
25,0 ml
9,90 ml

  1.  
10,0 ml
25,0 ml
9,50 ml

  1.  
10,0 ml
25,0 ml
8,50 ml

8.        Perhitungan
      (vol. Titrasi blangko+ vol.titran sampel) x  N ( NH4)2 Fe (SO4)2 x 8000 =
                                                            Volume sampel
                       
 (19,90 ml -     11,20 ml ) x 0,0201 N x 8000                       = 139,896   mgO2 /l
10,0 ml

Normalitas ( NH4)2 Fe (SO4)2.6H2O 0,0201 N