Agar bahan pangan dapat
tersedia dalam bentuk yang lebih menarik rupa dan rasanya agar sesuai dengan
citra rasa manusia yang menghendaki maka diperoleh suatu makanan terproses
(Processed Food) ialah makanan hasil pengolahan dari bahan mentah dengan proses
teknologi yang diperlukan dan menggunakan zat lain sebagi zat penambah yang
diizinkan oleh undang-undang.
Zat penambah (Food Additive) adalah bahan penambah yang sengaja dengan
maksud untuk memperoleh tingkatan mutu, termasuk pengawet, pemberian warna,
penyedap rasa, penyedap rasa,mutu, dan bau,pemantab, emulsifier, antioksida dan
pemanis buatan . Persoalan yang timbul dari zat tambahan ini dalam makanan
teroleh dapat menimbulkan gangguan dan membahayakan kesehatan manusia.
A. Bahan Pengawet
Dalam usaha mengawetkan
makanan dilakukan berbagi cara, diantaranya dengan menambhakan suatu bahan
kimia yang mempunyai sifat mengawetkan agar makanan tahan disimpan tanpa
mengurangi nilai gizi maupun cita rasa.
Bahan pengawet sendiri terdiri dari senyawa organic atau anorganik
yang merupakan tambahan makanan yang dapat mencegah atau mengahambat fermentasi
pegasaman atau penguraian lain terhadap makanan yang disesabkan oleh jasad
renik. Aktivitas bahan pengawet ini dapat bersifat bakteriosatik, fungsistaik,
antioksidan, zat penetral, zat penstabil, zat pengemulasi dan zat penyalut
ICoating.
Jenis pengawet terbagi dalam dua golongan:
1. Pengawet organik
Yang termasuk pengawet
organic yaitu, asam benzoate, formaldehid, asam salisilat, asamformiat, astet
hidrokdibenzoat,asam propionate dan garam-garaman Na dan Ca thioureum.
2. Pengawet anorganik
Senyawa yang termasuk
pengawet anorganik meliputi senyawa
nitrat, nitrit, sulfite, borax, klor
bebas, hipoklorit dan proksida.
Dalam Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 235/men-Kes/per /VI/79
tentang bhan tambhan makanan telah diatur penggunaan bahan tambhan makanan
serta batas maximal pengunanannya
Bahan pengawet makanan yang diatur di dalam Permenkes tersebut
meliputi:
- Asam benzoate
Asam benzoate
banyak digunakan untuk pengawet sirup,sari buah,jamu,jeli .
- Asan sorbat
Asam sorbat digunakan untuk penagawet sirup, sari buah,
jam, jeli,marmade minuman ringan, saus tomat, acar, margarin, dan ikan yang
diawetkan.
- Sulfur dioksida
Sulfur dioksida digunakan untuk pengawet acar, manias,
asinan, vinegar, buah kering,sirup, jelatin,ekstrak kopi, sirup buah dan gula
pasir.
- Kalium nitrat,kalium nitrit, Natrium nitrat dan Natrium nitrit
Senyawa ini digunakan untuk pengawet daging dan hsil
olahannya serta daging yang diawetkan.
- Metil p. hidroksi benzoate (nipagin)
Senyawa ini banyak digunakan untuk mengawetkan acar
asinan,saus,coklat konsentrat, ekstrak kopi cair, ekstrak the dan sari buah.
Bahan pengawet yang
dilarang berdasarkanPermenkes RI Nomor 235/Men-Kes/Per/VI/79, meliputi:
- Asam salsilat, dahulu sering digunakan sebagai bahan pengawet makanan dan minuman, tetapi setelah diketahui sebagi penyebab tukak, lambung maka pengunaannya dilarang.
- Boraks, digunakan sebagai bahan pengawet dan merenyahkan makanan, tetapi setelah diketahui sebagai salah satu penyebab kanker makan bahan ini dilarang pengunaannya sebagai pengawet makanan.
- Formaldehid, senyawa ini dilarang digunakan karena merupakan zat pengawet mayat binatang dan manusia.
B. Bahan Pewarna
Penambahan zat warna
dalam makanan sesuai dengan sifat-sifat makanan ditujukan untuk menarik
konsumen sesuai dengan warna aslinya. Pemakaian zat warna yang berlebihan
mugkin sekali akan menimbulkan hal-hal yanag mengerikan kesehetan manusia. Oleh
sebab itu banyak zat pewarna yang ditarik dari peredaran karena diduga
menyebabkan penyakit kanker.
Menurut asalnya zat pewarna makanan dibedakan menjadi:
- Pewarna alami, yaitu berasal dari bahan-bahan alami. seperti karoten, antosianin, klorofil, dan kurkumin.
- Pewarna sintetik, adalah pewarna yang diperoleh dari produk sintetis.
Menurur Permenkes tentang bhan-bahan tambhan, dibedakan pula adanya
zat pewarna makanan yang diizinkan dan yang dilarang.
Pewarna alam yang di izinkan sesuai Permenkes Nomor 235:
Men-Kes/Per/VI/79, adalah sebagai berikut:
NAMA
|
NAMA LAIN
|
C1.NO
|
Anato
B.apo.8 karotenal
Metil
Karamel
Karoten
|
Natural Orange
-
-
-
|
75120
|
NAMA
NAMA LAIN C1.NO
1. Anato Natural Orange 75120
2. B.apo.8 karotenal
_
_
3. Metil
_
_
4. Karamel
Caramel
_
5. Karoten Natural Brown 5 75130
6. Karmin
Natural red 4
75470
7. Klorofil
Natural Green 3 75810
8. Safron
Narural Yellow 6 75100
9. Kantasantin
Cantaxantmine _
10.Titanium diksida Titanium
dioxide Pigment
77891
White 6
11. Turmerik Natural Yellow
3
75300
Pewarna sintetis yang
diizinkan sesuai dengan Pemenkes No.253/Men-Kes/Per/VI/79 adalah sebagi
berikut:
NAMA NAMA LAIN C1.NO
1 2
3
1. Amaran Food
red 9
16185
2. Biru berlian Food blue 2
42090
3. Eritrosin Food
Red 2
45430
4. Hijau FCF Food
Green 3 42053
5. Hijau S Food
Green 4
44090
6. Indogotin Food blue 1 73015
7. Ponceu 4 R Food Red 2
16255
8. Kuning kuinolin Food Yellow
13
47005
9. Kuning FCF Food Yellow
3
15985
10. Riboflavin
_
_
11. Rartrazin Food Yellow 4
19140
Pewarna yang dinyatakan
berbahaya menurut Pemenkes NO. 239/Men-Kes/Per/V/85 adalah sebagi berikut:
NAMA NAMA LAIN C1.NO
1 2 3
1. Auramin Basic Yellow 2 41000
2. Better Yellow Solvent
Yellow 2 11020
3. Chrysoidin Basic
orange 2 11270
4. Citrus red No.2 _ 12156
5. Guenia Green B Acid
Green No. 3 42085
6. Magenta Basic violet 14 42510
7. Oil Orange SS Solvent orange 2 12100
8. Oil Orange XO Solvent
orange 7 12140
9. Oil Orange AB Solvent
yellow 5 11380
10. Ponceau 3R Food
Red 16 16155
11. Ponceau SX Food
red 1 14700
12. Sudan I Food
yellow 14 12055
13. Rhodamine B Food
red 15 45170
14. Metanil Yellow Ex.D&C
Yellow no.11 13065
15. Oil Yellow OB Solvent
yellow 6 11390
16. Alkanat _ 75520
17. Black 7984 Food
black 27755
18.Brun Amber Pigment
brown 7 77491
19. Chocolate Brown Food
brown 2 _
20. Indaniarene Blue Food
blue 4 69800
21. Orange 6 Foog
orange 4 16230
22. Orange CCN Food
orange 2 15980
23. Orange RN Food
orange 1 115970
24. Orcein _ _
C. Bahan Pemanis
Pemanis
buatan adalah bahan pemanis yang mempunyai nilai kalori rendah atau tidak
berkalori, digunakan untuk menimbulkan rsa manis atau dapt membantu mempertajam
penerimaan terhadap rasa manis.
Meskipun
telah bnayk ditemukan zat pemanis sintetik, tetapi hanya beberapa saja yang
boleh digunkan dalam makanan.
Menurut
peraturan Menteri Kesehatan RI.No.208/Men-Kes/Per/IV/1985 tentang pemanis
buatan yang diizinkan adalah sebagi berikut:
1. Aspartam
2. Sakarin, digunakan untuk permen karet, permen, saus, es krim, es
lilin, jam, jeli minuman ringan, minuman yoghurt dan minuman rigan fermentasi.
3. Siklamat, digunakan untuk permen karet ,permen, saus, es krim, es
lilin, jam, jeli, minuman ringan, minuman yoghurt,dan minuman fermentasi.
4. Sorbitol,digunakan untuk kismis, jam, jeli,dan roti.
Pengujian
terhadap pemanis buatan dapat dilakukan secara uji kualitatip dan kuantitatip.
D.Bahan Penyedap
Penyedap adalah
bahan tambahan makanan yang dapat memberi, menambah atau mempertegas rasa dan
aroma. Berpuluh tahun yang lalu telah berhasil disintesa senyawa-senyawa yang
digunakan untuk menimbulkan aroma yang senyawa-senyawa ester tertentu mempunyai
aroma menyerupai aroma buah-buahan.
Beberapa senyawa yang bersifat flavormatik yang banyak digunakan:
1. Vanilin
2. Benzaldehid
3. Aldehid sinamal
4. Mentol
5. Diasetil
6. Eugenol
7. Benzil asetat
8. Amil asetat
9. Amilkaproat
10. Sitronelal
Selain senyawa
yang menimbulkan aroma, dihasilkan pula senyawa sintetik yang menimbulkan rasa
enak atau menigkatkan rasa sedap atau menekan rasa yang tidak diinginkan dari
suatu bahan makanan. Bahan penyedap yang paling banyak digunakan sebagai
penyedap makanan adalah bumbu masak yang dikenal sebagai natrium glutamate.
E. Zat Pengikat Logam (Sekuestran)
Bahan penstabil untuk
pengolahan makanan , contoh: asam citrate, fosfat, EDTA
F. Zat Anti Kerat
Untuk tepung atau bahan
higroskopis yaitu mempertahankan sifat butirannya , contoh: kalsium
phospat, magnesium silikat
G. Zat Pemantap
Produk mempunyai tekstur
yang keras dan renyah, contoh garam Ca
H. Zat Penjernih
Untuk sampel yang keruh
(seperti anggur,sari buah), contoh bentonit
I. Zat Pemucat
Bersifat oksidator,
sebagai pemucat (benzoit peroksida) dan
pengembang (KBrO3,Ca(IO3)2
atau
ke 2nya gas Cl2,ClO3,Nitrogen
Dioksida berwujud gas dan sangat aktif terhadap terigu
J. Asidulan ( Zat Pengasam )
Sebagai penegas rasa (asam
citrate) dan warna, pengawet (agar tidak
tengik,browning) , contoh
garam asam kalium tartrat
(permen)
K. Pengembang adonan
Terdapat dalam tepung
terigu, contoh gas CO2 yang diperoleh dari garam karbonat/bikarbonat
L. Surfaktan
Untuk mempertahankan
viskositas, tekstur, mouthfeel . Termasuk golongan surfaktan adalah
·
Pengemulsi
·
Pengental : untuk bahan cair , contoh gumi dan
polimer sintetik
·
Pembasah : ada 3 sistem
a.
Pembasahan permukaan yang
berlapis lilin /tak berpori (apel,daun kol)
b.
Pembasahan kapiler (bahan
berpori)
c.
Pembasahan tepung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar