15 Jun 2014

MINUMAN BERALKOHOL



A. Pengertian Alkohol

1. Alkohol /etanol/ /etil alkohol/ etil hidrat/ C2H5 (gugus etil)
2.Rumus Molekul  C2H5OH, Rumus Empiris C2H6O, Massa Rumus 46,07
3.Tak berwarna, mudah terbakar, mudah menguap, T.D 70-80 derajad celcius
4. Pembuatan Alkohol dengan 2 cara :
·      Secara senyawa petrokimia yaitu melalui hidrasietilena dengan katalisator asam phospat     
( untuk kebutuhan industry )
·     Secara Biologi yaitu melalui fermentasi gula dengan ragi ( contoh spesies : Sacharomyces cereviace ). Ragi mencerna gula dan menghasilkan alkohol
C6H12O6    >>>>>> 2 C2H5OH + CO2

         Minuman berakohol ialah minuman yang mengandung etil alkohol dan mengandung zat-zat lainnya dengan kadar tertentu,yang tidak mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan.
Sebagai contoh:
1.    Anggur(wine) ialah minuman berakohol yang diperoleh dengan fermentase (peragian) sari           buah anggur dengan atau tidak ditambah gula.
2.    Anggur buah ialah minuman yang beralkohol yang diperoleh dengan cara fermentase (peragian) dari buah buahan dengan atau tidak di tambah gula.
3.   Bir ialah minuman yang berakohol yang dibuat dengan cara fermentasi (peragian) sari mount  (maly) dan karbohidrat dengan tambahan  bahan lain seperti hops.
4.  Minuman keras (liquar,whysky,genever,brendy) dan lainnya ialah minuman berakohol hasil penyulingan (destilasi) anggur atau buah anggur atau buah atau karbohidrat yang telah diragikan (Fermentase) menjadi alkohol.

Kadar alkohol yang berlebihan berakibat :
1.  Gangguan Mental Organik (GMO) yaitu gangguan fungsi berfikir, merasakan dan berperilaku, akibatnya orang tersebut menjadi ketagihan
Orang yang sudah ketagihan akan mengalami gejala sindrom putus alkohol (gemetar, gelisah,halusinasi)

2.      Gangguan Fungsi  :
·         Fungsi sosial : kekerasan, tidak realita, pekerjaan menurun
·         Funsi Fisiologis : muka merah, mata juling, jalan sempoyongan
·         Fungsi psikologis : mudah marah, tersinggung, bicara ngelantur

Peraturan penggolongan minuman beralkohol
1.        Golongan A  :  1 –  5 %  v/v
2.        Golongan  B :  5 – 20 %  v/v
3.        Golongan C  : 20 – 45 % v/v

Perijinan telah diatur dan diawasi oleh Negara
1.       Menugaskan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ( DJBC )
2.       Departemen Keuangan
3.   Badan Usaha  yang hendak memproduksi MMEA wajib memiliki Nomor Pokok Pengusaha  Barang Kena Cukai ( NPPBKC )

B. Penetapan Minuman Beralkohol
     Syarat Mutu Minuman Beralkohol
1. Anggur (wine)
·         Etil Alkohol    
·         Metyl  alcohol,maksimum
·         Zat warna tambahan
·         Logam berbahaya Pb,Cu,Hg,dan As
·         Sulfat dihitung sebagi K2
·         SO4 maksimum
·         Bahan pengawet dihitung sebagai
·         SO2 terikat maksimum
·         Asam yang mudah menguap (dihitung sebagai      asam astat) maksimum 1
·         Bau dan rasa
·         Jamur
·         Bahan pemanis buatan

2. Anggur buah
·         Etyl alcohol,maksimum
·         Metyl alcohol, maksimum
·         Zat warna
·         Logam berbahaya (pb,Cu,Hg,) dan As
 
 Bahan pengawet
·                  Sulfit : jumlah SO2 maks
         SO2 bebas, maksimum
         Campuran : SO2 bebas,Maks,
         Benzoat (dihitung sebagai
          asam benzoat maksimum)
         Asan salisilat
         Asam yang mudah menguap
         (dihitung sebagai asam asetat) maksimal
         Bau dan rasa
3. BIR
        Etyl alcohol
        Metyl alcohol
        Zat warna kecuali caramel
        Logam berbahaya(Pb,Hg,Cu) dan As
        Gliserin dan pembuih tambahan ekstrak
        (sari) minuman
        Derajat asam (ml NaOH 1N 100 ml
        maksimal)
        Bau dan rasa

4. Minuman Keras
        Syarat minuman keras adalah minuman      yang mengandung etyl alcohol antara 20-50%
a.    Liquor
    etyl alcohol,minuman
    ekstrak(sari)minuman
     zat warna
     Bau dan rasa
     Gula,minuman
     Metyl alcohol
     Logam berbahaya
b.  Whisky
     Etyl alcohol,minuman
     Baud an rasa
     Metyl alcohol
     Logam berbahaya
c.  Genever
     Etyl alcohol,minuman
     Baud an rasa
     Metyl alcohol
     Logam berbahaya
d.  Brendy
     Etyl alcohol,minuman   
     Baud an rasa
     Metyl alcohol
     Logam berbahaya
e.  Cognac   
     Etyl alcohol,minuman   
     Baud an rasa
     Metyl alcohol
     Logam berbahaya
f.  Gin
     Etyl alcohol,minuman   
     Baud an rasa
     Metyl alcohol
     Logam berbahaya
g.  Arak   
     Etyl alcohol,minuman   
     Baud an rasa
     Metyl alcohol
     Logam berbahaya
h.  Drum
     Etyl alcohol,minuman   
     Baud an rasa
     Metyl alcohol 
     Logam berbahaya
i.  Vodca    
     Etyl alcohol,minuman    
     Baud an rasa
     Metyl alcohol
     Logam berbahaya

11- 18% isi
0,1% isi terhadap alcohol absolute
Negative
Negative

2 gram/liter
45 mg/liter(PPM)
450 mg/liter (PPM)
0,2 gr/100 liter


Normal
Negative
Negative


9-18% isi
0,1 % isi terhadap alcohol absolute
Tidak membahayakan
Negative


200 mgr/ltr (ppm)
50   mgr/ltr (ppm)
50   mgr/ltr (ppm)

300 mgr/ltr
Negative

0,2%
Normal

3-5 %
Negative
Negative
Negative

8%

3
Normal





24% isi
10%
Tidak membahayakan
Normal
2,5%
Negative
Negative

30% isi
Normal
Negative
Negative

30% isi
Normal
Negative
Negative

30%
Normal
Negative
Negative

755 isi
Normal
Negative
Negative

38% isi
Normal
Negative
Negative

38% isi
Normal
Negative
Negative

38% isi
Normal
Negative
Negative

40% isi
Normal
Negative
Negative
                        
Teknik  Pengambilan Contoh :
Ambilah contoh secara acak yang dapat mewakili partai tanding sebagi berikut.
1-10        lusin diambil  2 botol merupakan suatu contoh.
10-100    lusin diambil  2 botol merupakan suatu contoh
100-500 lusin diambil 12 botol merupakan 3 contoh selanjutnya untuk tiap kenaikan 500 lusin ditambah 2 contoh.

Uji kuantitatif alkohol
          Uji kuantitatif terhadap alcohol dapat dilakukan dengan menggunakan meode destilasi, yaitu memisahkan atau memurnikan suatu larutan/cairan berdasarkan perbedaan titik didihnya.
Ada tiga macam cara destilasi :
1.  Destilasi dengan tekanan udara
2.  Destilasi dengan pengurangan tekanan udara (vacuum destilasi)
3.  Destilasi uap air
Dari ketiga macam destilasi yang tersebut di atas yang dapat digunakan untuk pekerjaan memurnikan hasi preparat yang berupa zat cair hanya destilasi dengan tekanan uap udara dan dengan pengurangan tekanan vacuum destilation.
Untuk memisahkan suatu campuran zat cair yang mempunyai perbedaan titik didih kecil diantara zat-zat campuran, dapat dilakukan dengan destilasi fraksinai (alat destilasi dilengkapi dengan vigreux), bila perbedaan titik didih cukup tinggi diantara titik didih zat-zat tercampur, dapat dilakukan dengan metode destilasi tekanan udara luar, misalnya memisahkan alkohol dan air dari campuran titik didih alcohol 70 derajad Celsius  dan titik didih air 100 derajad celsius.
Untuk campuran zat cair yang mengalami penguraian bila dipanaskan pada titik didih (1atm) maka pemisahan komponennya dapat dilakukan dengan metode vacuum destilation.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar